Standard Proses UCD untuk Sistem Interaktif
Pengertian UCD
User Centered Design (UCD) adalah proses desain berulang
dimana desainer focus pada penggun dan kebutuhan pengguna di setiap fase proses
desain. User centered design merupakan paradigma baru dalam pengembangan sistem
berbasis web dan sering disebut sebagai human centered design. Di UCD, tim
desain melibatkan user di seluruh proses desain melalui berbagai penelitian dan
teknik desain, untuk menciptakan produk yang sangat bermanfaat. Proses ini
adalah kegiatan yang multidisiplin. User centered design adalah sebuah erode
pengembangan yang menjamin produk, software atau website akan mudah
digunakan.Perhatian yang cermat terhadap masalah desain yang berpusat pada
pengguna selama tahap awal pengembangan software secara dramatis dapat
mengurangi waktu dan biaya pengembangan. UCD mengerah ke sistem yang
menghasilkan lebih sedikit masaalah selama pengembangan dan memiliki biaya perawatan/maintenance
yang lebih rendah selama masa pakainya. Melalui UCD sistem lebih mudah
dipelajari, menghasilkan kinerja yang cepat, mengurangi kesalahan user secara
substansial dan mendorong user uantuk menjelajahi fitur-fitur yang melampaui
batas minimum yang diperlukan.
Menurut ISO 13407 (1999), menyatakan Human Centered design atau desain yang berpusat pada manusia adalah suatu pendekatan untuk pengembangan sistem interaktif yang berfokus secara khusu pada pembuatan sistem yang usable. The international Usability Standard, iSO 13407 menetapkan prinsip-prinsip dan aktifitas yang mendasari user design centered, yaitu:
· Desain didasarkan pada pemahaman eksplisit tentang
pengguna, tugas dan lingkungan.
· User terlibat di seluruh proses desain dan pengembangan.
· Desain didorong dan disempurnakan oleh evaluasi yang
berpusat pada pengguna.
· Prosesnya adalah iterative
· Desain membahas seluruh pengalaman pengguna
· Tim desain mencakup keterampilan dan perspektif
multidisiplin.
Daripada mengharuskan user menyesuaikan sikap dan perilaku
mereka untuk belajar menggunakan suatu sistem, sistem dapat dirancang untuk
mendukung keyakinan, sikap dan perilaku user yang dituju saat mereka
berhubungan dengan tugas-tugas yang dirancang oleh sistem untuk didukung. Hasi
penggunaan UCD untuk desain sistem adalah produk yang menawarkan pengalaman
yang lebih efisien, memuaskan user-frendly bagi user, yang kemungkinan akan
meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
Prinsip- Prinsip Dasar User Centered Design
1. Fokus pada pengguna
Perancangan harus berhubungan langsung dengan pengguna.
Misalnya melalui interview dan survey. Tujuannya adalah untuk memahamikognisi,
karakter, dan sikap pengguna serta karakteristik. Aktifitas utamanya mencakup
pengambilan data, analisis, dan intergrasinya ke dalam informasi perancangan
dari pengguna tentang karakteristik tugas, lingkungan teknis atau organisasi.
2. Perancangan terintegrasi
Perancangan harus mencakup antarmuka pengguna, sistem buatan
(cara penggunaan) dan dukungan teknis seperti kebutuhan perarangkat lunak dan
perangkat keras yang dibutuhkan.
3. Dari awal berlanjut pada pengujian pengguna
Satu-satunya pendekatan yang sukses dalam perancangan sistem
yang berpusat pada pengguna adalah secara empiris dibutuhkan observasi tentang
kelakuan pengguna, evaluasi umpan balik yang cermat, wawasan pemecahan terhadap
masalh yang ada, dan motivasi yang kuat untuk mengubah rancangan.
4. Perancangan interaktif
Sistem yang sedang dikembangkan harus didefenisikan,
dirancang dan melakukan beberapa kali test. Berdasarkan hasil test kelakuan
dari fungsi, maka akan dapat ditarik kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan
produk tersebut.
Dampak dan Keuntungan User Centered Design
Setiap desain yang dibuat pasti akan memiliki bias karena akan dipengaruhi dengan sifat – sifat manusia seperti keresahan, harapan, dan kebutuhan. Tetapi dengan menggunakan UCD, perancang dapat melihat dari sudut pandang pengguna yang lebih spesifik, hal – hal yang sebenarnya dibutuhkan oleh pengguna, dan untuk membuat suatu rancangan yang baik, perancang tidak bisa menggunakan hal – hal yang bersifat abstrak, harus mengetahui hal – hal konkrit yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan, dapat diterapkan dan layak.
Proses UCD
Pada UCD terdapat lima proses, yaitu :
1. Plan
the human-centered design process
Pada fase ini, diadakan diskusi dengan peserta proyek untuk mendapatkan komitmen terhadap orientasi pengguna dari proses pengembangan proyek. Proyek memiliki waktu dan tugas untuk melibatkan pengguna atau pengguna di awal dan akhir proses atau bila diperlukan. Dan staf proyek juga sangat familiar dengan metode User Centered Design (UCD) ini melalui penelitian literatur, kursus pelatihan atau seminar. Metode ini dilakukan dengan cara membaca dan memahami buku-buku referensi, majalah dan media pengolah informasi lainnya secara umum yang mendukung dan memperkuat teori-teori yang ada, untuk membuat komitmen bahwa desain dengan user-centered design (UCD) dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
2. Understand
and Specifying the Context of Use
Pada fase ini, proses UCD mengidentifikasi orang-orang yang akan menggunakan produk tersebut. Ini menjelaskan apa yang dimaksudkan dan dalam kondisi apa produk akan digunakan. Memahami dan menentukan konteks pengguna meliputi:
·
Karakteristik pengguna yang diharapkan
·
Pekerjaan yang dilakukan pengguna
·
Pemecahan secara hirarki atas pekerjaan
global
·
Tujuan global penggunaan sistem untuk
setiap kategori pengguna, termasuk karakteristik tugas yang mungkin mengganggu
penggunaan dalam scenario khusus, seperti frekuensi dan lama
kinerja.
·
Deskripsi harus mencakup alokasi aktifitas
dan langkah operasional antara manusia dan sumber daya teknologi.
·
Pahami lingkungan tempat pengguna akan menggunakan
system.
·
Sangat penting awal langkah untuk
menentukan kebutuhan sistem minimal dan optimal dengan memperhatikan.
3. Specify
the user and organizational requirements
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan persyaratan organisasi. Pada fase ini, informasi atau data diekstraksi untuk mengumpulkan kebutuhan pengguna. Setelah informasi/informasi dikumpulkan, informasi tentang kebutuhan pengguna diatur. Ini kemudian menjelaskan kebutuhan pengguna dalam berbagai format/teknik seperti cerita, gambar atau bagan, dll. beserta konteks penggunanya, yaitu:
·
Kualitas perancangan interaksi manusia dan
komputer serta workstation.
·
Kualitas dan isi tugas pengguna ( termasuk
alokasi tugas diantara kategori pengguna yang berbeda ).
·
Kinerja tugas yang efektif khususnya dalam
hal transparansi aplikasi ke pengguna.
·
Kerjasama dan komunikasi yang efektif
diantara pengguna dan pihak ketiga yang relevan.
·
Dibutuhkan kinerja sistem baru terhadap
tujuan finansial.
4. Produce
Design Solutions
Fase ini adalah fase desain solusi. Peneliti menggunakan teknik prototyping untuk mengembangkan cetak biru sebagai solusi terhadap sistem yang dianalisis untuk memvisualisasikan ide dan memungkinkan komunikasi yang efektif dengan pengguna. Ini menghindari kemungkinan kebutuhan dan biaya tinggi yang terkait untuk mereproduksi produk pada fase berikutnya dari siklus hidupnya. Saat mempresentasikan solusi desain kepada pengguna, mereka juga harus diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya. Saran pengguna yang dikumpulkan harus dimasukkan dalam peningkatan solusi desain. Itu harus terus diulang sampai tujuan desain terpenuhi.
5. Evaluate
design against requirements
Fase ini merupakan fase evaluasi desain yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik desain yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pengguna dengan menggunakan kuesioner. Tujuannya adalah untuk menghasilkan umpan balik untuk lebih meningkatkan produk dan mencari tahu apakah desain memenuhi kebutuhan pengguna tertentu dan tujuan kegunaan dan mengikuti pedoman kegunaan umum. Siklus proses UCD berlanjut selama tujuan kegunaan tidak terpenuhi. Ada dua jenis evaluasi perancangan, yaitu :
·
Formative, yakni menyediakan umpan balik
yang dapat digunakan untuk memperbaiki rancangan.
·
Summative, yakni melakukan penilaian
apakah tujuan pengguna dan organisasi telah tercapai
Apapun
jenis evaluasi yang digunakan, penting untuk dipahami bahwa hasil evaluasi
hanya bermakna dalam konteks dimana sistem diuji.
Pada
tahapan ini juga memantau penggunaan produk atau sistem dalam jangka panjang
dan melaporkan hasil evaluasi.
Komentar
Posting Komentar